PB HMI : Pernyataan Bupati Konawe Soal Virus Corona Bisa Membahayakan Investasi Di Sultra


MATANETNEWS.COM
,Jakarta –
Beberapa saat lalu Pernyataan Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa kembali menggegerkan masyarakat sulawesi tenggara. Mengutip pernyataan disalah satu media online, Ia mengatakan bahwa ada 744 orang Warga Negara Cina saat ini bekerja sebagai tenaga kerja di Perusahaan PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI).

Dia menduga potensi virus Corona menyebar, besar muncul dari lokasi tambang tersebut. Kery menyebutkan saat ini mendapatkan laporan, bahwa telah terdapat gejala-gejala virus Corona di Perusahaan tersebut.

“Virus ini permalsahanya tidak hanya menyebar melalui Udara tapi, melalui laut juga. Kita sudah kordinasi dengan TNI/Polri dan Sat Pol PP untuk menjaga, guna mengantisipasi virus tersebut. Apalagi kita sudah dengar ada gejala-gejala di Morosi,”kata Kerry.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI, Muhamad Ikram Pelesa menilai pernyataan Bupati Konawe tidak mendasar dan bersifat propokatif yang dapat mempengaruhi psikologi ribuan pekerja didalam kawasan mega indistri terbesar diasia itu. 

Baca Juga:  Gerakan Indonesia Adil (GIAD), Desak Pemerintah Hentikan Impor TKA Di Tengah Pandemi Covid-19

“Saya kaget baca berita bupati konawe mengenai virus corona, ia seolah-olah telah memiliki data falid mengenai tenaga kerja yang kemungkinan telah terjangkit virus corona padahal belum ada rilis resmi dari institusi kesehatan. Ini pernyataan sangat provokatif dan bisa mempengaruhi psikologi ribuan pekerja didalam kawasan mega indistri PT. VDNI”, Ucapnya.

Labih lanjut Ketua Mahasiswa Konawe Jakarta (IMIK-Jakarta) ini menyampaikan bahwa efek dari pernyataan bupati Konawe tersebut dapat mengganggu iklim investasi dan membuat para pekerja enggan untuk masuk berkerja diperusahaan. Sehingga ketidak hadiran para pekerja dapat mengakibatkan pihak perusahaan mengalami kerugian dan ketika itu terjadi maka negara akan mengalami penurunan income pendapatan.

“Selain dapat mengganggu iklim investasi, Pernyataannya dapat membuat para pekerja tidak mau lagi masuk berkerja diperusahaan karena akan takut terjangkit virus. Sehingga jika ini terjadi maka dapat mengakibatkan pihak perusahaan mengalami kerugian, secara otomatis negara akan mengalami penurunan income pendapatan,” Urainya

Baca Juga:  Rapat Media Siber : Rapimnas SMSI 2023 Dipersiapkan

Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Trisakti ini menyarankan bupati konawe segera memerintahkan Instansi Dinas Kesehatan untuk segera melakukan pemeriksaan kepada setiap tenaga kerja asing yang bekerja dalam perusahaan di kabupaten konawe, atau hal lain yang bersifat preventif guna mengantisifasi penyebaran virus corona. Bukan malah membuat pernyataan yang menimbulkan masalah baru.

“Saran saya lebih baik pak bupati memerintahkan Instansi Dinas Kesehatan untuk segera melakukan pemeriksaan kepada setiap tenaga kerja asing yang bekerja dalam perusahaan di kabupaten konawe, atau hal lain yang bersifat preventif guna mengantisifasi penyebaran virus corona.

Bukan malah membuat pernyataan yang menimbulkan masalah baru, apalagi tanpa data yang falid”, Tutupnya

Redaksi. 


Pos terkait