KETAPANG, MNN.COM – Kapolres Ketapang, AKBP Yani Permana saat dikonfirmasi membenarkan adanya keributan antara anggota Brimob BKO Kalimantan Barat dengan sekelompok warga yang diduga sedang melakukan panen massal di area perusahaan.
Tiga warga Desa Segar Wangi terluka akibat keributan yang terjadi antara aparat kepolisan satuan Brimob Kalimantan Barat (Kalbar) dengan sejumlah warga di sebuah Perkebunan Kelapa Sawit di Dusun Mambuk, Desa Segar Wangi, Kecamatan Tumbang Titi, pada sabtu kemarin 28 mei 2022.
Satu diantara warga diduga terkena tembakan senjata berpeluru hampa anggota yang melakukan pengamanan.
“Awal kejadiannya, anggota Brimob sedang patroli dan menemukan sekelompok warga sedang panen massal diduga di wilayah perusahaan, makanya dilakukan upaya pencegahan oleh anggota,” katanya Kapolres, dikutip dari media MZK.News, Minggu (29/5/22).
Dijelaskannya pula, pada saat akan melakukan pencegahan tersebut anggota melihat dan mengetahui ada satu diantara warga yang berada di lokasi panen yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Ketapang terkait kasus Pasal 107 Undang-undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang perkebunan.
“Saat itu akan dilakukan pengamanan secara soft approach dan diajak secara baik-baik, namun sekelompok warga ini melakukan perlawanan dan kemudian dilakukan penanganan secara prosedural dengan memberikan peringatan secara lisan namun tidak direspon, memberikan tembakan peringatan 3 kali sesuai video yang beredar, namun sekelompok warga malah mengejar anggota dengan menggunakan senjata tajam, bahkan ada anggota yang dipukul oleh oknum warga,” paparnya.
Dengan adanya perlawanan dari warga anggota terdesak, hingga terjadinya insiden warga yang terkena peluru hampa milik anggota.
Kapolres juga mengatakan, insiden tersebut terjadi disebabkan ada oknum warga yang mencoba menarik senjata anggota sehingga pelatuk senjata menyentuh tangan anggota dan kemudian peluru hampa mengenai punggung salah satu warga.
“Jadi semua sudah sesuai prosedur termasuk penggunaan senjata itu bukan peluru tajam atau karet melainkan peluru hampa, namun karena insiden terjadi dalam jarak dekat, makanya warga mengalami luka,” terangnya.
Atas kejadian ini Kapolres mengaku segera melakukan evakuasi tiga warga yang terluka untuk mendapatkan perawatan tim medis rumah sakit di Ketapang.
“Saya sudah melihat langsung kondisi ketiganya yang sudah stabil dan untuk warga yang terkena tembakan sesuai hasil ronsen tidak ada proyektil dan serpihan peluru dan hanya luka di bagian permukaan karena itu peluru hampa. Informasi ini penting saya sampaikan agar tidak ada informasi liar atau simpang siur,” ujarnya.
Dikatakan, bahwa peristiwa ini sedang ditangani lebih lanjut, untuk itu Dia meminta kepada semua pihak agar tidak menyebarluaskan isu liar yang malah mengganggu kekondusifan di tengah masyarakat.
Sementara itu, Kades Segar Wangi, Kecamatan Tumbang Titi, M Thamrin, mengatakan, kalau keributan tersebut terjadi di atas lahan perkebunan sawit yang sedang bersengketa lantaran lahan tersebut diklaim oleh PT Arrtu masuk dalam HGU perusahaan, sedangkan warga mengklaim lahan milik mereka.
“Permasalahan ini sudah lama, tapi memamg sampai sekarang belum ada keputusannya,” ujarnya. (Red/MNN)