SULTENG, MNN.COM — Komitmen PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) dalam menerapkan good mining practice atau praktek pertambangan berkelanjutan terus digaungkan ke sejumlah stakeholder.
Salah satunya disampaikan CEO/Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), Febriany Eddy saat bertemu Anggota Komisi IV DPR RI dalam resesnya yang dilaksanakan, di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis, 14 Juli 2022.
Anggot komisi IV yang hadir dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Rusdi Masse.
Pada kesempatan itu, CEO PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), Febriany Eddy menjelaskan, operasi berbasis keberlanjutan yang telah dijalankan PT Vale nantinya juga akan diterapkan di Blok Bahodopi, Morowali, Sulteng.
Febry menggarisbawahi, meskipun espektasi dari berbagai pihak sangat tinggi untuk progres proyek, namun tim PT Vale tetap berpegang pada standar tertentu dan bekerja dengan kehati-hatian.
“Jika ada laporan tentang perusahaan yang sudah bekerja tapi belum punya izin, maka PT Vale sudah punya izin, tapi ‘belum bekerja’. Bekerja itu juga bukan sekadar menambang, tapi pembangunan yang menyeluruh. Misalnya membangun jalan, perimeter ditch (saluran kontrol limpasan air tambang) dan pembangunan kolam pengendapan (pond).Ini semua perlu waktu,” ungkap Febry.
Menanggapi pemaparan CEO PT Vale tentang praktik keberlanjutan, Rusdi juga berharap, standar serupa juga mampu diterapkan di area operasi di provinsi lainnya.
“Saya sebagai orang Sulsel mengucapkan terima kasih. Itulah salah satu keberhasilan dan komitmen yang ditunjukkan terhadap pemerintah,” ungkap Rusdi.
Tantangan sekaligus apresiasi Rusdi dijawab Febry, “komitmen kami, kami akan membawa praktik keberlanjutan dari Sorowako ke Sulteng dan Sutra.”
Selain standar operasi yang akan diteruskan, Febry juga meyakinkan, bahwa standar ini sangat mungkin dijalankan sepenuhnya oleh talenta lokal. “Saat ini, di Luwu Timur, 99,9% tenaga kerja kami adalah warga negara Indonesia. Sebelum tujuh tahun, kami menargetkan ada putra/putri daerah yang dapat duduk di posisi direksi,” ungkap Febry optimistis.
Pada kesempatan itu pula, CEO PT Vale Febriany Eddy juga mengundang langsung Komisi IV DPRI RI untuk meninjau dan berkunjung ke kegiatan pertambangan Blok Sorowako, sekaligus bisa memberikan masukkan ke perusahaan untuk meningkatkan praktek Good Mining Practice. Sejalan dengan ini, Komisi IV akan merencanakan kunjungan yang dimaksud.
Untuk diketahui, komisi IV DPR RI melakukan reses dalam bentuk kunjungan dan diskusi dengan pemangku kepentingan di Morowali, Sulawesi Tengah. Reses yang dilakukan anggota DPR RI fokus pada topik pengelolaan lingkungan dan kehutanan.
Diskusi dengan pemangku kepentingan melibatkan gubernur, bupati, perwakilan kementerian, dan PT Vale Indonesia sebagai pelaku usaha pertambangan. Pada sambutannya, Bupati Morowali Taslim memanfaatkan kehadiran anggota DPR untuk melaporkan kegiatan tambang tanpa izin dan merusak lingkungan. “Hal ini membutuhkan bantuan Bapak/Ibu untuk menyelesaikannya,” tutur Taslim.
Meski mengemukakan beberapa praktik negatif dari pelaku tambang, bupati tetap mengakui, bahwa pertambangan telah memberi kontribusi yang besar untuk ekonomi daerah. (Aj/Red)