KOLAKA, MNM.COM — PT Aneka Tambang (ANTAM) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Kolaka berpartisi mendukung upaya pemerintah dalam pengembangan ekonomi masyarakat desa Tambea, kecamatan Pomalaa melalui pemberdayaan ekonomi pada bidang usaha peternakan ayam petelur.
Kontribusi tersebut dilakukan melalui intervensi pengunaan dana CSR perusahaan dengan memberikan bantuan pakan serta 756 ekot bibit ayam petelur kepada Kelompok Ternak Barokah di desa Tambea.
Business Suport Senior Manager PT.Antam Tbk UBPN Kolaka, Ridho Anggoro mengungkapkan, Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) ini diharapakan menjadi awal untuk bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah beserta masyarakat terkait implementasi program CSR PT. Antam Tbk UBPN Kolaka.
Dia memastikan, bantuan ini nantinya akan dievaluasi untuk memastikan intervensi kali ini dapat berhasil dan bisa direplikasi oleh kelompok masyarakat lainnya.
“Untuk itu kita berharap, program ini bisa bermanfaat bagi masyarakat, menambah pendapatan serta membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Pomalaa,” ujar Ridho Anggoro dalam sambutannya di acara penyerahan bantuan pakan dan bibit ayam di desa Tameba, Rabu (26/10/2022).
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Hasbir Jaya Razak yang turut hadir dalam acara itu menyampaikan apreasiasinya kepada PT. Antam karena turut andil dalam memberdayakan masyarakat di bidang peternakan.
Menurutnya, selain pemerintah, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di kabupaten Kolaka memiliki kewajiban untuk memberikan bantuan kepada masyarakat, utamanya dalam rangka pengembangan usaha peternakan.
Kata dia, selama ini hanya PT. Antam yang selalu kelihatan berpartisipasi mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor peternakan. Dia berhaap, perusahaan-perusahaan lain juga mencontoh apa yang dilakukan Antam dalam menerapkan program CSR perusahaan yang baik.
Hasbir menjelaskan, kebutuhan masyarakat akan telur ayam di kabupaten Kolaka sangat tinggi. Sayangnya, selama ini, lima puluh persen suplay telur tersebut berasal dari luar Kolaka.
“Kita berharap, Kolaka ini menjadi sentra penghasil teluar ayam terbesar. Namun faktanya, kontribusi peternak ayam terhadap kebutuhan pasar lokal saja hanya mampu menyuplai 50 persen saja dari kebutuhan masyarakat,” ujar Hasbir.
Sekretaris Kelompok Ternak Barokah desa Tambea, Munir juga menyampaikan apresiasinya kepada PT. Antam yang telah memberikan kesempatan kepada kelompoknya dalam mengembangkan usaha ayam petelur melalui bantuan dana CSR.
Dia berharap, dalam waktu enam bulan ke depan, usahanya ini sudah bisa menunjukan hasil yang maksimal. Sebab, dengan modal usaha yang mencapai Rp100 juta lebih, tentu akan membutuhkan penanganan yang sangat hati-hati, agar modal tersebut bisa membuahkan hasil maksimal. (Ir/Red)