KOLAKA, MNN.COM — Kegiatan rapat triwulan yang diselenggarakan UPTD Puskesmas Kecamatan Toari bertempat di aula Kantor Camat Toari, Kabupaten Kolaka, Senin (7/11/22).
Rapat ini, dalam rangka membahas percepatan pencegahan dan penanganan Stunting, sekaligus sosialisasi pencegahan penyakit Demam Berdarah (DBD).
Kegiatan ini melibatkan lintas sektor kecamatan toari, yang menghadirkan Camat Toari, kepala desa sekecamatan, sekdes dan Kaur pemerintahan desa, Kapospol Toari, Kepala KUA Kecamatan Toari,Kepala Uptd Diknas, Kepala Uptd Bp3k, Uptd Kb-kes.
Kepala Puskesmas Toari, Rachmayati. P. SKM., dalam sambutannya mengatakan bahwa rapat ini berkaitan dengan kesehatan masyarakat pada umumnya, dimana bahwa kasus stunting di kecamatan toari terdapat 8 kasus anak balita.
Dalam hal ini, Kapus menginformasikan bahwa salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
“Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih”,Kata Kapus.
Dikatakan, program penanganan dan pencegahan stunting, Untuk pemberian makanan tambahan ibu hamil KEK dan balita kurang gizi diberikan untuk masa 90 hari, sedangkan untuk bukan ibu hamil KEK dan balita bukan kurang gizi diberikan untuk masa konsumsi 30 hari.
“maka dari itu, kami berharap kepada Pemerintah Desa utamanya kader posyandu dan PKK agar lebih proaktif bersinergik dengan petugas kesehatan Puskesmas, dalam hal ini berkaitan dengan data ibu hamil dan balita kurang gizi, termasuk mewajibkan ibu hamil untuk ikut program kelas ibu hamil yang di adakan pihak Puskesmas”, Pungkasnya.
Dalam kesempatan itu pula, Kepala Puskesmas menegaskan kepada Pemerintah desa melalui perangkat desa agar bersinergik dengan puskesmas untuk terus mengingatkan masyarakat terhadap pencegahan penyakit Demam Berdarah (DBD) yaitu utuk tetep menjaga pola hidup sehat yaitu membersihkan tempat yang menjadi sarang nyamuk dan selalu terapkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Selanjutnya, Camat Toari Muh. Sahir, dalam kesempatan yang sama juga menegaskan kepada Pemerintah Desa se-Kecamatan Toari untuk dapat berkoordinasi dengan pihak Puskesmas terkait Pencegahan Covid-19, yaitu tetap menerapkan vaksinasi kepada masyarakat yang belum tervaksinasi tahap 2 dan 3.
“Pemerintah pusat telah menginformasikan bahwa covid-19 belum berakhir, apalagi di beberapa Negara terdapat peningkatan kasus Covid, hingga di berlakukan Lock down”, Kata Camat. (Redaksi)