KOLTIM, MNN.COM – Kedapatan membawa Kato Kato di Sekolahnya, seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Loea dipukuli oleh Oknum gurunya hingga pipi bagian kirinya memar.
Kejadian pemukulan tersebut oleh oknum guru yang terjadi di SDN 1 Loea Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat, (9/12/22) diruang Kantor SDN 1 Loea.
Oknum Guru tersebut berinisial RA diduga melakukan pemukulan terhadap siswanya dengan cara menempelen dibagian pipi siswa SD Negeri 1 Loea ini membuat orang tua siswa tersebut tidak menerimanya.
Menurut keterangan orangtua siswa tersebut, anaknya membawa mainan jenis kato-kato ke sekolahnya, saat itu anaknya sedang tidak bermain di dalam kelas, namun anaknya hanya main diluar kelas.
“Ini guru bernama RA sangat tidak ada kemanusiaannya, masa anak anak bermain kato Kato di luar kelas langsung dia datang tarik mainanya dan langsung dia memukul, padahal anak saya bermain kato Kato di luar kelas,” ucap orang tua siswa.
“Nah pada saat itu terjadilah tarik menarik antara guru dengan siswa itu tidak layak, terus ini anak saya mengatakan sama gurunya, ‘Bu guru bukan uangta saya pake beli itu mainan uangnya bapakku,” katanya sambil menirukan kata-kata anaknya.
Orangtua siswa tersebut inisial DN itu heran kenapa hanya mainan anaknya yang diambil padahal banyak anak-anak lain yang bermain dan membawa mainan Kato Kato ke sekolah.
“Sudah itu ibu guru RA tarik ini anak giring kedalam kantor lalu dia bilang ke anak saya ‘apa kamu bilang tadi ko bilang saya bukan saya yang cari uang bukan uangmu sa pake beli lato-lato,’ terus terjadilah pemukulan,” terangnya.
“Begini saja, kalau memang aturan di sekolah itu tidak boleh bawa itu mainan jenis kato-kato, harusnya semuanya ratakan untuk dilarang, ini tidak ada aturan dan laranganya, baru langsung dia main tempeleng lagi di dalam kantor, baru dia bilang lagi, panggil orang tuamu datang disini, dan saya tunggu di sekolah ini,” tambahnya menceritakan.
Sementara itu, dikonfirmasi dengan terpisah, oknum guru SDN 1 Loea RA mengatakan para siswa tidak boleh membawa mainan ke sekolah karena akan ada ulangan.
“Saya sudah katakan dua kali kepada siswa, bahwa untuk saat ini di larang membawa mainan di sekolah karena sementara kita ada ulangan, namun mereka masih membawanya,” ucap guru RA pada wartawan.
RA menambahkan, setelah mainannya disita, datanglah orangtua siswa tersebut dengan mengatakan, dia akan mengambil mainan anaknya.
“Dan datanglah orang tuanya dengan mengatakan, Bu guru saya mau ambil mainanya anakku, tetapi saya katakan tidak boleh, dan saya juga katakan bahwa tidak boleh membawa mainan apapun disekolah ini, pasalnya ada ulangan,” ucap guru RA.
Kemudian terjadi pemukulan pada hari kemarin, RA ambil kato-katonya/mainan siswa tersebut lalu mengatakan Bu guru bukan kita yang cari uang, bapakku yang cari uang.
“Saya tidak pukul di luar, saya panggil di dalam kantor saya pukul, saya tempeleng namanya manusia biasa hilaf,” ucap RA.
“Saya cuman tempelen di sebelah pipinya itupun juga tidak kuat hanya pelan saja karena kita juga tahu itu anak ada penyakit,” ucapnya. (Aj/Red)