Polres Konawe Tetapkan Empat Tersangka Pada Kasus Demo Anarkis

Keterangan Gambar, Tanpak Gambar Ilustrasi Tersangka dan Jeruji Tahanan (Foto Net)

KONAWE, MNN.COM — Diketahui pada demo sebelumnya didepan Kantor Bupati Konawe, Senin 15 Januari 2024 sempat terjadinya anarkis oleh sejumlah orang, hingganya dua personel Polres Konawe mengalami luka bakar saat mengawal jalannya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Kerukunan Keluarga Napooha dan Walanapo (KANAWA).

Buntut daripada itu, Penyidik Sat Reskrim Polres Konawe telah menetapkan empat orang tersangka dalam perkara kasus demo anarkis yang mengakibatkan dua personel Polres Konawe jajaran Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami luka bakar saat mengawal jalannya aksi unjuk rasa.

Bacaan Lainnya

Kapolres Konawe AKBP Ahmad Setiadi, S.IK melalui Kasat Reskrim IPTU Patria W Sigit, S.Tr.K, S.IK, MM mengatakan terkait kasus demo anarkis itu, Polres Konawe telah memeriksa 11 orang saksi yang terlibat secara langsung dalam aksi tersebut.

Baca Juga:  Rektor USN Kolaka Tinjau Fakultas Sains dan Teknologi Jelang Visitasi Akreditasi

“Penyidik telah  melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang saksi, hasil dari itu  ditemukan dua alat bukti sehingga dilakukan penetapan tersangka terhadap empat orang,” kata Kasat Reskrim IPTU Patria W Sigit, Rabu 17 Januari 2024 saat ditemui di ruang kerjanya.

Dikatakan,  empat orang tersangka ini memiliki peran berbeda saat terjadinya aksi unjuk rasa. Tersangka SD (22) Warga Kolaka Timur berperan sebagai peserta aksi, mengambil ban bekas dan menyiramnya dengan BBM jenis Pertalite.

Sedangkan tersangka HD (38) Warga Konut berperan sebagai Jenderal Lapangan dan penanggung jawab aksi dan juga memerintahkan untuk membawa ban bekas dan bensin pada saat teklap, BD (28) Warga Konut sebagai orator dan mengarahkan agar dilakukan pembakaran ban dan tersangka RN (28) Warga Konut berperan sebagai penyedia bensin dan menyulut api sehingga dua personel Polres Konawe terbakar.

Baca Juga:  Polda Sultra Gelar Jumat Curhat Mendengar Aduan Langsung Masyarakat Soal Penculikan Anak dan Geng Motor

Terkait apakah ada potensi penambahan jumlah tersangka dalam kasus tersebut, Kasat Reskrim Polres Konawe menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman kasus demo anarkis tersebut. Namun, pihaknya belum bisa memastikan akan adanya penambahan jumlah tersangka.

“Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi – saksi. Namun, jika dalam pemeriksaan tersebut ditemukan dua alat bukti baru maka tidak menutup kemungkinan akan dilaksanakan gelar perkara untuk ditetapkan tersangka tambahan,” jelas Kasat Reskrim.

“Tadi malam, keempat tersangka ini kami titip di rutan Polda Sultra untuk 20 hari kedepannya,” terang Perwira Pertama Polisi berpangkat dua balok ini.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, keempat tersangka dijerat dengan pasal 187 2e dan 360 KUHPidana,  ancaman hukuman maksimal 15 tahun. (*/Red)

Pos terkait