MUNA, MNN.COM — Pilkada serentak digelar November 2024 mendatang. Dalam momen politik ini, calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur serta tim sukses dan simpatisan pasangan calon diharuskan untuk menjaga lisan supaya tidak menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Namun, hal berbeda dilakukan oleh salah seorang tim sukses bakal calon Gubernur Sultra, Andi Sumagerukka (ASR) yang viral di media sosial. Dimana dalam video berdurasi 1 menit 31 detik tersebut, tim sukses ASR tersebut dalam orasi dukungannya melontarkan kalimat “Kenapa harus diperdebatkan putra daerah, lebih baik orang Belanda tapi di perhatikan masyarakat, daripada kepala daerah tapi mengabaikan masyarakat”.
Pasalnya, pernyataan tersebut ditanggapi tokoh masyarakat (Tomas) Muna, LM Amin Rambega.
Mantan Ketua KPU Muna tersebut menilai apa yang di lontarkan salah seorang tim sukses ASR tersebut bisa menimbulkan perpecahan di masyarakat. “Saya sebagai putra asli Sultra sangat menyayangkan pernyataan dari tim sukses ASR yang menyatakan lebih baik orang Belanda tapi masyarakat di perhatikan daripada putra daerah tapi mengabaikan masyarakat. Pernyataan ini seolah tidak menghargai atau melecehkan pemimpin-pemimpin Sultra sebelumnya,” tegas Amin pada wartawan, Rabu (17/7).
Amin menilai, pernyataan-pernyataan provokasi di musim politik ini tidak boleh dilontarkan oleh tim sukses manapun, karena dapat menimbulkan kerawanan sosial. Apalagi di Sultra ini masyarakat hidup multi etnis.
“Belanda itukan merupakan penjajah yang datang di Indonesia. Belanda ini menguras semua sumber daya dan kekayaan alam negeri ini. Jadi, saya sangat menyangkan kenapa tiba-tiba tim sukses ASR ini melontarkan kalimat seperti itu. Kalimat itu tidak pantas di keluarkan oleh seorang tim sukses,” kesalnya
Olehnya itu, Amin meminta supaya tim sukses ASR tersebut meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan sosial yang telah dia buat. “Saya sebagai masyarakat Sultra menekankan bagi tim sukses yang telah membuat pernyataan dan viral di media sosial tersebut untuk segera meminta maaf ke publik dan menyudahi polemik yang terjadi saat ini,” pungkasnya. (Vendy/red)