KOLAKA, MNN.COM — Pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara pada 27 November 2024 diperkirakan berlangsung konpetitif lantaran hanya terdapat dua pasangan calon.
Kedua pasangan bupati dan wakil bupati, yakni Amri Jamaludin menggandeng Husmaludin nomor urut 1 dengan tag line BERAMAL. Sedangkan rivalnya, Muh. Jayadin bersama Deni Germanto nomor urut 2 dengan akronim JADI.
Jelang hari pencoblosan sepekan kedepan, Presidium Relawan HRS, Sumardin mengatakan pasangan BERAMAL memiliki probabilitas menangkan pertarungan Pilkada Kolaka mengungguli kompetitornya pasangan JADI.
“Potensi kemenangan pasangan BERAMAL terpotret kuat. Indikatornya dapat didasarkan hasil survey yang trendnya naik dan searah dengan pergerakan massa saat kampanye melampaui jumlah pesaingnya,” terang Sumardin saat dikonfirmasi, Kamis 21/11/2024.
Dijelaskannya, dari presfektif hasil survey lembaga Sinergi Data Indonesia dapat diuji tingkat elektabiltas pasangan BERAMAL cukup konsisten di atas angka 51 persen, ketimbang pasangan JADI yang hanya statis dikisaran angka 36 persen.
“Survey SDI itu dirilis dua kali dalam interval waktu kurang dari 60 hari. Hasilnya pasangan BERAMAL sangat stabil dilevel angka 51 sampai 55 persen ketimbang pasangan JADI sekitar 34 sampai 36 persen. Artinya ada selisih sekitar 17 sampai 19 persen.” jelas Sumardin.
Mantan Sekretaris NasDem Kolaka ini mengatakan bahwa data statistik yang terpaut selisih sampai 19 persen relatif cukup kesulitan pasangan JADI mengejar ketertinggalan, apalagi waktu sisa sepekan menuju hari pencoblosan, sedangkan suara mengambang besarnya hanya sekitar 7 – 8 persen.
“Biarpun angka swiming voters itu bermigrasi ke pasangan JADI, probalitas kemenangan tetap diraih pasangan BERAMAL. Tapi itu tidak mungkin suara mengambang akan bulat kesalahan satu pasangan calon. Biasanya cerut pemilih mengambang punya kecenderungan memilih pasangan calon yang lebih potensial menang,” tutup Sumardin. (R)