KOLAKA, MNN.COM — Sebanyak 53 Kepala Desa yang belum lama ini di lantik Bupati Kolaka, untuk periode 2022-2028 telah mengikuti Bimbingan Tekhnis di Kota Malang Propinsi Jawa Timur.
Bimtek berkaitan dengan materi pembekalan awal masa jabatan bagi kades baru terpilih, khusus Kabupaten Kolaka. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari terhitung tanggal 14 – 17 bulan ini.
Kegiatan bimbingan tekhnis Kades yang di buka langsung oleh Kadis PMD Kolaka, bertempat di Hotel 101 OJ di Kota Malang, dengan menghadirkan pemateri dari Balai Besar Pemerintahan Desa Kemendagri di Kota Malang.
Kepala Dinas PMD Agus S.IP., MT. diruang kerjanya mengatakan, Dinas PMD mengawal dan mengawasi 53 Kepala Desa dalam mengikuti bimbingan tekhnis.
“Dinas PMD ikut serta dalam mendampingi dan mengawasi Study banding dan Bimtek bagi 53 Kepala Desa yang baru, sebab hal ini penting bagi Kades agar ilmu yang di dapat bisa di terapkan dalam Pemerintahan desa masing-masing,” Kata Kadis.
Dikatakan, usai bimbingan teknis selama tiga hari, kegiatan berlanjut study lapang selama satu hari di Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Batu, Kota Batu, Propinsi Jawa Timur.
Menurut Kadis, Desa Oro-oro Ombo ini, adalah desa yang menghasilkan PAD 2,5 milyar setiap tahun, dengan pendapatan melalui aset desa Wisata Baloga dan Wisata Bns. Selain itu, desa ini juga menerapkan pungutan Rest area serta memiliki aset Home stay dan Penginapan yang dikelola oleh Bumdes.
“Desa ini memiliki 19 orang perangkat desa dengan 11 ribu jiwa penduduk. Kami juga mendapati bahwa desa ini juga memiliki usaha baru yaitu pupuk organik bersubsidi,” Ungkapnya.
Berdasarkan informasi Pemeritah Desa Oro-oro Ombo telah mendapatkan penghargaan Top 1 IDM (Index Desa Membangun) tingkat Nasional di tahun 2021.
“Kepala Desa Oro-oro menjelaskan bahwa tahun-tahun sebelumnya, adalah desa miskin, namun awal membangun desanya bermodalkan ADD dari kota Batu 150 juta dan bantuan dana dari propinsi Jatim 50 juta, kemudian di tambah dengan Dana Desa,” Pungkas Kadis.
Diakhir wawancara, Kepala Dinas PMD Kolaka berharap agar hasil bimtek dan study lapang 53 kepala desa, dapat diterapkan berdasarkan potensi di desa masing-masing. (Melky/Red)