JAKARTA, MNN.COM — Presiden Joko Widodo Dalam menghadiri peringatan HUT Partai Perindo ke-8, didampingi Mensesneg Pratikno. Jokowi tiba di lokasi HUT Partai Perindo di Inews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (7/11/2022) sekitar pukul 14.55 WIB. Presiden disambut oleh Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT).
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menhan sekaligus Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Plt Ketua Umum PPP Mardiono, dan Sekjen PBB Afriansyah Noor.
Dari jajaran pengurus Perindo, terlihat Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo TGB M Zainul Majdi, Waketum Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq, serta Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Perindo Tama S Langkun, dilansir dari News.detik.com
Selanjutnya dikutip dari Setkab.go.id, Peresiden mengucapkan selamat Hut Perindo ke-8. Dalam sambutan Presiden Jokowi mengatakan, bahwa semua partai ini adalah aset negara yang harus kita rawat dan kita jaga. “Kita harus menjaga rivalitas di tahun politik ini, persaingan yang sehat, persaingan yang baik, karena kondisi global tidak mendukung, ketidakpastian, sulit diprediksi, sulit dihitung, geopolitik global, ekonomi global, semuanya. Sehingga, menuju ke tahun politik di 2024 betul-betul kita harus menjaga kompetisi, menjaga rivalitas dengan sebaik-baiknya”, Ucap Jokowi dari sebagian sambutannya.
Kemudian, dikutip dari lamannasional.tempo. co, Direkturif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menyebut Presiden Joko Widodo memberikan banyak kode dalam konteks Pemilihan Presiden 2024 kala menghadiri acara ulang tahun Partai Perindo, Senin, 7 November 2022. Dalam sambutannya, Jokowi memberi pesan yang pernah disampaikan dalam acara ulang tahun Partai Golkar untuk hati-hati dalam memilih calon presiden dan calon wakil presiden.
Selanjutnya, Jokowi menyebut bahwa “Pilpres 2024 adalah giliran Prabowo”, spontan Prabowo berdiri dan hormat. Agung menjelaskan, pernyataan Jokowi ini setidaknya menunjukkan tiga hal.
“Pertama, secara rasional, Ia mengakui peluang Prabowo bersama koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang digagas Gerindra dan PKB sementara ini unggul dibanding koalisi lainnya yang masih tarik ulur di internal partai atau koalisi dalam menentukan nama Capres atau Cawapres,” ujarnya.
Adapun dalam konteks elektoral, kata Agung, Jokowi makin memperkuat perannya sebagai salah satu king maker dalam Pilpres 2024 karena rekam jejaknya yang tidak pernah kalah. Menurut Agung, Jokowi ingin terlibat dalam menentukan Capres dan Cawapres serta berupaya memenangkannya.
“Kemudian yang ketiga, di sisi personal, Presiden Jokowi ingin siapapun yang mendapat restunya maju dalam Pilpres 2024, memberikan garansi bahwa program atau kebijakan pemerintahannya tetap dilanjutkan agar terealisasi dan memberikan efek keberlanjutan yang signifikan,” kata Agung. (Redaksi)