KOLAKA. MNN.COM — Demi menjaga marwah Kerajaan Mekongga dalam menunjuk Pemimpinnya yang akan diwariskan pada anak dan cucu kemudian hari, Majelis Kerajaan Mekongga (MKM) dan Panitia berkomitmen tetap melakukan pengukuhan Bokeo Ke-XX pada bulan Desember 2025 ini.
Kesepakatan MKM dan Panitia pelaksana untuk tetap melanjutkan agenda pengukuhan Bokeo Ke-XX, terjadi pada saat pertemuan yang dilakukan di rumah Mokole Tinondo di Kolaka, Jumat (05/12/2025) yang dipimpin Pelaksana Bokeo XX yang juga Puusara YM Amran Mosunde, Kapita Hasdin Al Juddawie dan Ketua panitia Sirwan Jaya Razak.
Pada kesempatan itu, Ketua panitia pengukuhan Bokeo Ke-XX, Sirwan Jaya Razak menegaskan, panitia tetap konsisten melakukan penobatan meski dengan dana terbatas. Dia tidak ingin disalahkan anak dan cucu dikemudian hari, karena tidak menjalankan aturan adat berkaitan penunjukan dan penobatan Bokeo sesuai tatanan yang berlaku sejak dulu.
“Kita akan malu ketika anak cucu kita bertanya kenapa pengukuhan Bokeo seperti ini tidak sesuai tatanan adat yang berlaku, sementara kita masih ada saat itu dan tidak melarang adanya pelanggaran adat. Kalau kita tidak selamatkan adat saat ini, maka kedepan tidak lagi melihat sesuai trah atau darah, tapi siapapun yang punya uang dan masih ada turunan Mekongganya dia bisa diangkat menjadi Bokeo,” tegas Sirwan.
Mantan anggota DPRD Kolaka ini juga menyampaikan pesan dari orang tuanya yang dialamatkan pada dirinya, MKM dan Panitia supaya berbuat selalu menjalankan adat sesuai aturannya, serta tidak melanggarnya sesuai filosopi adat Mekongga, “Inae Konosora ie pinesara, inae liasara ie pinekasara”
“Sebelum kesini Ibu saya yang sudah sepuh berpesan supaya adat dilakukan sesuai tetenggano (aturannya), jangan kita liasara (melanggar),” kata Sirwan Jaya Razak.
Begitupun Kapita Kerajaan Mekongga, Hasdin Al Juddawie mengungkapkan, pihak MKM telah bertemu dengan Bupati Kolaka untuk menyampaikan niat MKM untuk melakukan pengukuhan Bokeo Ke-XX dan kepanitiannya telah terbentuk. Namun Bupati berharap supaya terlebih dahulu ditunda pelantikannya, karena saat ini terjadi tiga kubu yang masing-masing mengklaim paling benar dalam pelaksanaan musyawarahnya, bahkan sudah melantik dirinya.
“Jadi Bupati akan melakukan koordinasi secara progresif dengan berbagai pihak, untuk memverifikasi hal itu. Meski demikian, hasil kesepakatan MKM dan Panitia tetap komitmen melakukan pengukuhan Bokeo Ke-XX pada bulan Desember 2025 ini,” katanya.
Hasdin berharap Pemda Kolaka arif dan bijaksana menyikapi hal ini tanpa ada tekanan dari pihak manapun, sebab jika mau jujur yang berhak melakukan musyawarah penunjukan dan penobatan Bokeo adalah MKM, karena selain mengantongi SK yang ditandatangani Bokeo Ke-XIX Almarhum PYM Khaerun Dahlan yang sampai saat ini belum dibubarkan, Pemangkuan ini juga yang telah melaksanakan musyawarah penunjukan dan penobatan Bokeo XVIII dan XIX.
Hasdin menjelaskan, penobatan Pak Hasmito Dahlan dinilai liasara (melanggar adat) karena tidak diawali dengan musyawarah, tapi langsung penobatan yang juga bukan dilakukan oleh Puusara, serta tidak disaksikan Opitu Toonomotuo (7 orang tua). Begitupun musyawarah yang dilakukan di rumah adat selain terjadi kekacauan pada saat nama Endang Abbas Buraerah keluar, juga dinilai liasara karena dilakukan pendaftaran yang tidak lazim dilakukan di Kerajaan Mekongga, juga tidak dihadiri perangkat kerajaan. Selain itu, dari Opitu Toonomotuo, tiga diantaranya tidak sesuai sebagaimana tertuang dalam SK Bokeo XIX.
“Coba tunjukan pada saya tulisan atau penuturan orang tua dulu yang mengatakan Opitu Toonomotuo yang memilih Bokeo atau Raja. Berdasarkan tulisan CH Pingak yang saya masih simpan, sejak Sangia pertama Larumbalangi sampai Bokeo Ke-XIX, Opitu Toonomotuo sifatnya mengetahui dan menyaksikan, secara bersamaan Puusara melakukan prosesi pengambilan sumpah Bokeo atau Tinodeha, sesuai tatanan dan ketentuan adat Mekongga yang berlaku,” ungkap Hasdin.
Sementara itu pelaksanaan Bokeo Amran Mosunde menegaskan, sebagai pelaksana Bokeo dan Puusara, dirinya mendukung penuh niat ikhlas panitia untuk melakukan pengukuhan Bokeo Ke-XX.
“Jalankan niat baik kita ini, sampai terselesaikan dengan lancar,” kata Amran Mosunde. (*)





