KOLAKA. MNN.COM — Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka bersama Aparat desa serta warga Desa Horongkuli Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Pelatihan Pembuatan Nata De Coco pada Senin, 20/9/2021.
Untuk kegiatan ini yang di Fasilitasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Kemitraan Koperasi Produsen Komunitas Petani Kelapa Kolaka (KPK2) Desa Horongkuli.
Adapun Dalam kegiatan ini yang bertempat di Aula Sanggar Produksi Komunitas Petani Kelapa Kolaka (KPK2) Horongkuli. Dan pembuatan Nata De Coco ini adalah merupakan bagian dari pada program Pemerintah sebagai peningkatan Desa dalam ber inovasi, dan bertujuan untuk peningkatan dan pendapatan masyarakat Desa di Horongkuli Kecamatan Toari ini.
Perlu di ketahui bahwa bahan dalam pembuatan Nata De Coco ini adalah berasal dari bahan kelapa yang juga adalah dari hasil andalan pertanian pangan di Desa Horongkuli tersebut.
Dr. Marlina Mustafa sebagai Koodinator Tim di Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka mengatakan, bahwa pelatihan untuk pembuatan Nata De Coco ini adalah Pelatihan awal untuk Anggota Kopearsi dan masyarakat yang mana produksinya itu masih dalam terbatas yang nantinya akan dilanjutkan kepada anggota Koperasi yang ada diDesa ini setelah mengetahui cara pembuatannya Nata De Coco ini.
“Kami berharap bahwa setelah anggota Koperasi mengetahui nanti dari cara memproduksi Nata De Coco ini bisa lebih meningkatkan Produksinya pada skala yang lebih besar,” Ucap Dr. Marlina Mustafa, sebagai Koodinator Tim di Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka.
Lanjut Dr. Marlina mengatakan, untuk bahan dasar pembuatan Nata De Coco bahanya adalah dari air kelapa,gula pasir, Urea/ZA, Cuka serta bibit Nata De Coco.
Menurutnya, untuk proses pembuatan Nata De Coco ini sangatlah mudah, hanya saja kita harus bersabar karena dalam proses pembuatannya sangat cukup lama, makanya di butuhkan kesabaran dalam pembuatan Nata De Coco ini, karena waktu yang tersita untuk proses ini adalah sekitar 10 hari.
Dan untuk pembuatan Nata De Coco ini harus memperhatikan steril dan bahan serta alat yang di gunakan, termasuk juga suhu ruangan yang menjadi faktor untuk di perhatikan.
“Dalam proses pelatihan pembuatan Nata De Coco kita tetap selalu memperhatikan hal hal yang akan menjadi standard produk dalam pembuatan Nata De Coco,” kata Dr. Marlina Mustafa, sebagai Koodinator Tim di Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka.
Ditempat yang sama Andi Pasewa sebagai ketua Komunitas Petani Kelapa Kolaka (KPK2) mengharapkan kepada anggota koperasi dan masyarakat selama mengikuti pelatihan agar dapat serius sebab keseriusan itu akan membawa nilai nilai ekonomis dalam peningkatan pendapatan masyarakat itu sendiri.
“Mudah mudahan dalam pelatihan ini yang kita gelar dapat sukses agar bisa berdampak dalam mengangkat nilai pendapatan ekonmois bagi masyarakat yang ada di sini khususnya masyarakat Desa Horongkuli ini,” Harap Andi Pasewa Ketua Komunitas Petani Kelapa Kolaka
(KPK2) Kabupaten Kolaka.(r)