BOMBANA, MNN.COM — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun PGRI ke-77 dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022 Kabupaten Bombana yang dirangkaikan dengan kegiatan Pekan Olahraga dan Seni(PORSENI) antar cabang PGRI kecamatan se-Kabupaten Bombana, PGRI menggelar Upacara Pembukaan Porseni yang dilaksanakan di Pelataran RTH Kecamatan Rumbia Tengah Kabupaten Bombana. Dilansir Kominfo Bombana, Kamis (10/11/22).
Sekda Kabupaten Bombana Drs. Man Arfa, M.Si mewakili Pj. Bupati Bombana hadir sebagai Pimpinan Upacara pada pembukaan kegiatan Porseni yang diawali dengan Defile kontingen diiringi oleh marching band yang diikuti oleh cabang PGRI se-Kabupaten Bombana.
Turut hadir dalam Upacara Pembukaan Porseni antara lain Ketua PGRI Kabupaten Bombana, Forkopimda Bombana, Para sesepuh dan Pemerhati Pendidikan, Kepala Cabang Dinas Dikbud Kab. Bombana beserta Jajaran, Ketua PGRI Kecamatan beserta pengurus sertaTenaga Pendidik Kecamatan.
Sekda Bombana dalam sambutannya mengucapkan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada keluarga besar PGRI Kabupaten Bombana atas pelaksanaan PORSENI yang digelar mulai tanggal 10 s/d 17 November 2022. Beliau berharap agar kegiatan tersebut dapat membawa hasil yang maksimal dan bermanfaat demi terwujudnya peningkatan sebuah kebersamaan dan solidaritas kepengurusan bagi kelembagaan PGRI Kabupaten Bombana untuk masa yang akan datang.
Pekan Olahraga dan Seni tahun ini mengangkat tema “Meningkatkan Sportivitas, Kreativitas dan Solidaritas PGRI untuk pimpin pemulihan SDM Indonesia lebih cepat, Bangkit Lebih Kuat” dengan tujuan Sebagai wadah untuk dapat menyalurkan minat, bakat dan hobi khususnya bagi guru/tenaga kependidikan di lingkup PGRI Kabupaten Bombana
Sebelum mengakhiri sambutan, sekda Bombana menyampaikan 2 hal yang menjadi anjuran pemerintah antara lain : 1. Wajib pendidikan dasar 12 tahun atau minimal sampai SLTA, dan tidak ada lagi para murid yang putus sekolah ditengah jalan karena faktor tingkatan pendidikan anak bangsa berpengaruh pada kualitas SDM dan peningkatan Pembangunan di negara kita;
2. Generasi muda Tidak melakukan pernikahan di usia yang masih terlalu dini, dianjurkan harus betul-betul sudah relatif dewasa wawasannya dan sudah siap dalam membangun sebuah rumah tangga. (Redaksi)