Hilal Belum Terpantau, Namun Ramadhan di Pastikan Jatuh 12 Maret 2024

Ketgam. Tanpak Tim Rukyatul Hilal Kemennag Sultra Sedang Lakukan Pantauan di Pantai Kelurahan Anaiwoi Kecamatan Tanggetada (Foto Aj/Red)

KOLAKA, MNN.COM – Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) beserta BMKG dan juga Organisasi keagamaan Sultra menggelar Rukyatul Hilal dalam menentukan untuk  datangnya bulan Ramadhan 1445 Hijriah di Pantai Kelurahan Anaiwoi Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu, (10/3/2024) Sore hari.

Abdul Rauf sebagai Tim Rukyatul Hilal Kemennag Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan, bahwa untuk hilal pada awal Ramadhan tahun ini dipantai Kelurahan Anaiwoi Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka tidak terpantau.

Bacaan Lainnya

“Jadi pada sore ini saya sampaikan untuk pemantauan Hilal yang dilakukan oleh Tim Rukyat sampai proses selesai, namun tidak juga terlihat, pasalnya dikarenakan dengan tertutup awan yang tebal akibat cuaca buruk, dan berdasarkan data dari tim kita ketinggian hilal berada pada 0,28 derajat, itu diatas ufuk hakiki,” ungkapnya menyampaikan.

Dan diapun melanjutkan, bahwa awal puasa Ramadhan 1445 H/2024 itu nanti kemungkinan mulai pada hari Selasa, 12 Maret 2024, namun juga kita menunggu hasil keputusan dari Kemenag RI pusat yaitu sidang Isbat.

Baca Juga:  Pemdes Oneeha Bangun Saluran Irigasi, Sebagai Penunjang Program Ketahanan Pangan Desa

Abdul Rauf juga menambahkan, bahwa  pemantauan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia dan di Sulawesi Tenggara di pusatkan di Pantai Kelurahan Anaiwoi Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka.

Hisab Imkan/Kriteria Baru Mabims Imkanul Rukyat, yang dipedomani Pemerintah saat ini digunakan/diimplementasikan berdasarkan Muzyakarah Mabims Tahun 2022; sudah terjadi ijtima, tinggi hilal 0,28 derajat atau umur bulan 1 jam 8 menit ke atas dan jarak lengkung Matahari – Bulan (sudut elongasi) 2 derajat,” jelasnya.

“Dan berdasarkan data Hisab dan Hasil Hisab astronomis tersebut di atas dan Implementasi Imkanul Rukyat dengan kriteria baru Mabims yang dipedomani, serta Visibilitas Hilal Berpotensi tidak teramati, maka Awal 1 (satu) Ramadhan 1445 Hijriah diperkirakan akan Jatuh pada hari Selasa Tanggal 12 Maret 2024 Masehi,” tambahnya.

Namun demikian kata dia, tetap melakukan observasi secara maksimal untuk memastikan visibilitas hilal teramati.

Lebih lanjut dia mengatakan hasil hisab tersebut dijadikan sebagai referensi dan alat bantu informasi dalam melakukan Rukyatul Hilal Awal Bulan Ramadhan 1445 Hijriah. Pembuktian pada saat observasi atau pengamatan.

“Hilal di lapangan pada saat pelaksanaan Rukyatul Hilal (Konfirmatif), awal Bulan Ramadhan 1445 Hijriah tahun 2024 Masehi,” katanya.

Baca Juga:  Sekdis PMD Kolaka, Pastikan Pemilihan BPD Agustus 2020 Bisa Terselenggara

¹Hasil rukyat akan dilaporkan sore ini juga kepada Menteri Agama, kepastian penetapan awal bulan Ramadhan 1443 Hijriah akan diputuskan melalui musyawarah bersama pada sidang isbat dan ditetapkan oleh Menteri Agama RI Ba’da Magrib wib.

“Setelah melakukan pemantauan, hasil rukyat tersebut akan dikirim ke Kementerian Agama RI, sebagai bahan laporan dalam sidang Isbat awal Ramadhan1445 Hijriah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sultra Muhammad Saleh mengatakan berdasarkan hitungan secara astronomi tidak ada perbedaan terkait penentuan awal Ramadhan.

“Tetapi yang kita lakukan validasi secara syariat dan memungkinkan terjadi perbedaan karena metode pendekatannya,” katanya.

Ia meminta warga untuk laksanakan Ramadhan dengan teduh, dan yang tidak laksanakan maka hargai yang melaksanakan puasa.

Ia juga tak lupa mengajak para umat islam untuk tidak memperlebar dan memperbesar perbedaan diantara semua, karena dua metode hizab dan rukhiyat benar adanya.

“Marilah kita sama sama menghargai pendapat orang lain dan mengedepankan toleransi dalam memakai perbedaan, Karena perbedaan itu adalah rahmat illahi subahana Wataallah”, tutupnya. (*).

Pos terkait