KOLAKA, MNN.COM — Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kolaka menggelar pelatihan pertolongan pertama tingkat basic tahun 2025 yang bertempat di Aula Rumah Adat Kabupaten Kolaka pada Jumat, (18/07/25).
Kegiatan ini di buka langsung oleh Andi Wahidah selaku Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kolaka dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam melakukan pertolongan pertama pada saat terjadi musibah atau kecelakaan.
Dalam kesempatan ini, Andi Wahidah mengatakan, bahwa Pemda Kolaka dan PMI dn juga peserta pelatihan dapat memahami dan menguasai teknik-teknik pertolongan pertama yang tepat dan efektif. “Kami berharap peserta pelatihan dapat menjadi agen perubahan dalam melakukan penyelamatan jiwa manusia dalam musibah,” ucap Andi Wahida pada sambutanya.
Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang, termasuk aparat pemerintah, relawan, dan masyarakat dari daerh Desa dan Kelurahan, dan mereka juga akan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan tentang pertolongan pertama, termasuk penanganan luka, patah tulang, dan lain-lain.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam melakukan pertolongan pertama pada saat terjadi musibah atau kecelakaan. “Saya juga kembali berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam melakukan pertolongan pertama,” jelas ketua PMI Kabupaten Kolaka.
Pelatihan pertolongan pertama tingkat basic ini merupakan salah satu upaya Pemda Kolaka dan PMI dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan masyarakat. “Jadi untuk kegiatan kali ini dapat menjadi langkah awal bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan masyarakat,” lanjut Ketua PMI Kabupaten Kolaka.
Dengan demikian, diharapkan pelatihan ini dapat menjadi momentum penting dalam meningkatkan kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam melakukan pertolongan pertama pada saat terjadi musibah atau kecelakaan, sehingga dapat mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat musibah dan juga yang tergabung di dalam pelatihan dapat menjdi Garda terdepan untuk pertolongan pertama. (Jh/Red).