Ketua Ormas LAKI, Desak Polres Kolaka ungkap di Duga Penelpon Gelap dan Mencatut Nama Kapolres

Gambar Ilustrasi Penelpon Gelap Serta Melalui Washapp (Foto Net)

KOLAKA, MNN.COM — Penelpon gelap yang mengatasnamakan Kapolres Kolaka, meresahkan salah satu Kepala Desa di Kecamatan Toari. Hal ini di ungkap Mardin Fahrun, Ketua Ormas Laskar Anti Korupsi Kabupaten Kolaka, Kamis (9/6/22)

Menurut Mardin, dirinya mendapat informasi ini dari  Kades yang sempat di teror itu. “Bukti rekaman dan chat via whatsapp ada tersimpan di handphone Kepala Desa itu,”Kata Mardin.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, atas nama lembaga Ormas Laki mengecam keras oknum yang merusak citra Kepolisian, khususnya Polres Kolaka.

Baca Juga:  Tiga Orang Pemuda Diamankan Satresnarkoba Polres Kolaka Diduga Melakukan Tindakan Pidana Narkotika

“Beberapa bulan lalu peristiwa teror juga terjadi dan mengatasnamakan pihak Kajari Kolaka. Hari ini terjadi hal yang sama yaitu Mengatasnamakan Kapolres Kolaka pribadi AKBP. Saiful Mustofa,”Ujarnya.

Berdasarkan kejadian dugaan teror yang mengatasnamakan Kapolres Kolaka terhadap Kepala Desa, mendapatkan atensi dari Ormas LAKI Kolaka.

“Atas nama Organisasi, kami  meminta pihak Polres Kolaka untuk segera mengambil sikap guna mengungkap siapa oknum yang melakukan pencatutan nama Kapolres Kolaka, sebab hal ini akan merusak nama baik citra Kepolisian dan pribadi Kapolres,” Pungkasnya.

Mardin membeberkan hasil komunikasinya dengan Kades, kejadian dini hari sekitar pukul 15.00 Wita,  saya mendapat informasi via telpon genggam dari Kepala Desa, bahwa ada oknum melakukan teror via telfon seluler dan via WhatsApp di nomor pribadi Kades yang beralamatkan di kecamatan Toari.

Baca Juga:  Antisipasi Terjadinya Kriminal, Personel Polres Bombana Mengamankan Wisata Pantai Tabako

Lanjut dia, Kejadian bermula saat oknum tersebut menelfon ke Kades, namun tidak ada respon dari Kades. Selanjutnya, oknum tersebut  melakukan komunikasi  via WhatsApp mengatasnamakan Kapolres Kolaka, AKBP Saiful Mustofa, ungkapnya.
 Dilain pihak, Kepala Desa yang enggan namanya disebut, membenarkan adanya penelpon diduga teror dengan atas sama Kapolres kolaka.

“Ia benar kalau saya awalnya di telpon seluler, namun saya tidak menggubrisnya. Tak berapa lama, saya pun kembali terhubung dengan penelpon itu Via WhatsApp, dan saya kaget orang itu mengatasnamakan Kapolres Kolaka,” Jelasnya.  (Aj)

Pos terkait