Kunjungan Dirjen Minerba Kementrian ESDM di Sorowako, Apresiasi Keberadaan PT. Vale Indonesia TBK

Ketgam. Tanpak Menteri ESDM Berkunjung Ke PT. Vale Indonesia TBK di Malambano Luwu Timur (Foto Red MNN.COM)

SULSEL. MNN.COM — Upaya Dirjen Minerba Kementrian ESDM Ridwan Djamaludin apresiasi terhadap keberadaan PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako Luwu Timur Sulawesi Selatan, Senin (31/01/2022).

Dirjen yang didampingi Deputi IV Bidang Koordinasi Wilayah dan Tata Ruang Koordinasi Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian sekaligus Ketua Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, Wisnu Utomo, serta Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Sugeng Mudjianto.

Bacaan Lainnya

Dikatan Dirjen minerba, bahwa PT Vale Indonesia. Tbk, senantiasa dalam beroperasi tetap memperhatikan lingkungan sekitar hingga terjaga dengan baik serta  mendapat apresiasi dari Pemerintah Daerah Luwu Timur.

Dalam kunjungan yang dilaksanakan ke area operasional PT Vale, pada Jumat-Sabtu (28-29 Januari 2022), ketiga orang Kementrian ESDM  menyampaikan apresiasi akan komitmen PT Vale beroperasi dapat  menyeimbangkan dan menjaga ekosistem sekitar. Apalagi, operasional yang dilaksanakan PT Vale sangat identik dengan aktivitas mengelola sumber daya alam.

Selanjutnya, oleh pihak Managemen PT Vale sekaligus mengajak orang penting Kementrian ESDM,  untuk melihat langsung PLTA Balambano yang menerapkan Energi Baru Terbarukan (EBT), yang berlanjut ke Nursery  merupakan area pembibitan, ke area pasca tambang di tonia terry, ke process plant untuk melihat langsung pengolahan nikel, serta berkeliling di beberapa area danau matano yang keberadaannya berdampingan dengan area operasional pertambangan PT Vale. 

Baca Juga:  Unit Bandara Sangia Nibandera Kolaka Salurkan Bantuan Melalui Posko Wartawan Kolaka

“Hebat menurut saya,  kita baru dengar presentasinya bahwa peluang-peluang perusahaan tambang untuk mengurangi emisi karbon itu ada. Tadi sudah dipetakan juga di sektor-sektor mana saja itu bisa dilakukan.  Sekali lagi yang paling penting itu dibuat berdasarkan skenario badan usaha itu sendiri. Saya juga baru kali  ini melihat di PT Vale yang komitmen menerapkan EBT,”katanya Ridwan Djamaludin.

Lanjutnya,  jika PT Vale memang sangat laik dijadikan contoh oleh perusahaan tambang lainnya sebagai perusahaan Green Mining.

“Kita bisa melihat satu sisi kegiatan penambangan, disisi lain kita sudah mulai melihat penanganan pasca tambang atau reklamasi. Disini terlihat PT Vale sangat menjaga keseimbangan antara aktivitas keekonomian jangka panjang, Tidak saja mendapatkan profit dari situ.

Baca Juga:  Mobil Izusu Panter Terjun Samping Jembatan Batas Toari Kolaka-Bombana

Demikian pula disampaikan oleh, Wisnu Utomo, Deputi IV bidang Koordinasi Wilayah dan Tata Ruang, Ia mengungkapkan, bahwa apa yang dilakukan oleh PT Vale perlu diikuti oleh penambang yang lain. Pihaknya menilai PT Vale telah menerapkan pertambangan yang terintegrasi dengan baik.

“Saya lihat disini PT Vale sudah menerapkan yang namanya penambangan secara integrasi. Salah satunya PLTA Balambano. PLTA ini adalah energi terbarukan yang bisa dipakai untuk sebagai sumber energi dalam pemurnian dari tambangnya. Terus terang baru pertama kali saya datang ke pertambangan yang terintegrasi,” Terangnya.

PT Vale sangat menyeimbangkan  antara mining dengan environment itu bisa dilaksanakan secara bersampingan. Dan ini adalah salah satu yang dinamakan sebagai good mining practice. 

“Saya kira ini harus menjadi percontohan. Saya tahulah pertambangan yang lain juga ada yang melaksanakan, tapi yang penting adalah konsisten. Bagaimana prinsip-prinsip good mining practice itu harus dilakukan secara konsisten. Dan tentunya komitmen untuk menjaga lingkungan, disamping kita mengambil value dari penambangan ini juga menjadi hal yang penting, supaya nanti kita mendapatkan dampak ekonomi yang lebih besar,”paparnya. (Red)

Pos terkait